Hindari kontak fisik dekat, termasuk kontak seksual, bersalaman, dan berpelukan dengan orang lain.
Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol, terutama setelah kontak langsung dengan ruam.
Baca Juga:
Banyak Warga Israel Masuk RS, Ini Fakta-fakta Serangan Virus Mematikan West Nile
Penanganan Cacar Monyet dan Kemungkinannya Menjadi Pandemi
Cacar monyet dengan gejala ringan biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Hanya saja lansia, anak-anak, orang dengan kondisi kesehatan tertentu atau yang sedang minum obat yang memengaruhi sistem kekebalan tubuhnya, bisa mengalami gejala yang lebih parah.
Monkeypox ini bukanlah penyakit baru, dan sudah ada sejak lama. Ini pun dinilai tidak akan menjadi pandemi, karena vaksin dan obat-obatan untuk menangani cacar di masa lalu, tetap dapat memberikan perlindungan.
Baca Juga:
Demam Lassa Menyebabkan 156 Kematian di Nigeria dalam Empat Bulan Terakhir
Penularannya memerlukan kontak orang ke orang terdekat. Ini sungguh kondisi berbeda bila dibandingkan dengan pandemi COVID-19, di mana SARS-CoV-2 menyebar di antara sejumlah besar orang yang bahkan tidak memiliki kontak fisik dekat.
Sejauh ini cacar monyet juga sudah menyebabkan kematian di Afrika dan India. Tingkat kematian pun menurut WHO adalah sebesar 3 hingga 6 persen dari total kasus. Selain kematian yang masih belum signifikan, penyakit ini juga bisa mengakibatkan komplikasi mulai dari dari pneumonia sampai infeksi di otak (ensefalitis) atau mata.
Meski bisa sembuh dengan sendirinya, namun kamu memerlukan perawatan serius jika mengalami beberapa gejala berikut ini: