Petugas juga menyampaikan sejumlah informasi mengenai penyelenggaraan kesehatan haji mulai dari pemeriksaan kesehatan, pembinaan kesehatan, vaksinasi haji, dan protokol kesehatan selama menjalankan ibadah haji hingga nanti kembali ke Tanah Air.
"Jemaah haji diharapkan mengetahui faktor risiko yang ada pada diri sendiri dan faktor risiko lain yang akan dihadapi saat menjalankan ibadah haji nanti, seperti cuaca panas, kelembaban udara yang rendah, budaya yang berbeda, kondisi tempat tinggal, makanan, dan jarak antara pondokan yang jauh dari Masjidil Haram," katanya.
Baca Juga:
Cerita Penjual Tahu Bakso di Klaten Bisa Naik Haji, Setelah 10 Tahun Menabung
Kapus Liliek juga berpesan agar para jamaah haji dalam melakukan ibadah sunah seperti umrah dan ziarah dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan selama di Tanah Suci.
“Jemaah diharapkan fokus untuk menjalankan rukun haji dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunah,” ujarnya.
Untuk menjamin kelancaran penyelenggaraan haji 1444 H/2023 M, Kementerian Kesehatan RI juga menyiapkan aspek kesehatan bagi jemaah di Arab Saudi. Bidang kesehatan siap melayani para jamaah haji selama di Tanah Suci.
Baca Juga:
Pesawat Penerbangan Jemaah Haji Terbakar, Kemenag Semprot Garuda Indonesia
“Kami sudah menyiapkan petugas dan sarana pelayanan kesehatan mulai dari tingkat puskesmas, dinas kesehatan di kabupaten/kota, embarkasi/debarkasi haji, di perjalanan (dalam kloter) termasuk di Tanah Suci," katanya.
Selain itu, disiapkan juga rumah sakit bagi jamaah haji Indonesia yang dilengkapi dengan tenaga medis dan paramedis termasuk dokter spesialis serta mobil ambulans. [Tio/Ant]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.