WahanaNews.co | Sejumlah calon jamaah haji tahun 2023 di Kabupaten Majalengka berencana mengundurkan diri akibat dampak dari kenaikan ongkos naik haji (ONH) yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat.
Diketahui, Pemerintah berencana akan menaikan ONH menjadi Rp 69,1 juta, yang sebelumnya di tahun 2022 hanya dikisaran Rp 39,8 juta. Kenaikan ONH tersebut hampir 100 persen atau sekitar Rp 29 juta.
Baca Juga:
Kementerian PU dan Komisi V DPR RI Tinjau Lokasi Kecelakaan di Ruas Tol Cipularang KM 92
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI asal Partai Golkar dari dapil Sumedang, Majalengka dan Subang (SMS) Itje Siti Dewi Kuraesin mengatakan jika pihaknya mengaku resah dan menolak rencana dari pemerintah untuk menaikan ONH.
“Dari komisi VIII kita menolak. Dalam waktu dekat, kami juga akan pergi umroh sekaligus akan melihat secara langsung apa yang menyebabkan ONH ini naik,” ujarnya saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Sumedang, baru-baru ini.
Itje juga mengaku, pihaknya bersama komisi VIII tengah berupaya untuk dapat menekan biaya haji agar tidak melonjak naik.
Baca Juga:
Menteri Nusron Paparkan Program 100 Hari Kerja di Raker Bersama Komisi II DPR
“Kita sedang mengurus itu. Sekarng belum ada keputusan dulu, nanti Februari setelah datang dari umroh baru akan dibahas secara resmi berapa biaya haji,” ungkap Itje.
Sebelumnya, rencana pemerintah menaikan ONH yang ditanggung oleh jemaah di tahun 2023 ini cukup memberatkan para calon jemaah haji. Seperti yang dikeluhkan sejumlah calon jemaah haji asal Majalengka, Jawa Barat. Bahkan, ada sejumlah calon jemaah haji yang mengundurkan diri jika ONH di tahun 2023 naik.
Salah satu calon jemaah haji asal Majalengka Daman mengatakan, sejumlah rekannya tidak hadir untuk melaksanakan tes kesehatan, karena pesimis untuk menunaikan ibadah haji jika ONH naik.