“Kita tidak hanya memanen jumlah, tapi harus memanen kualitas. Anak-anak yang hari ini masih balita akan menjadi generasi produktif di 2045. Mereka perlu sehat fisik sekaligus sehat jiwa,” jelasnya.
Yunita juga menekankan bahwa P3LP memiliki kaitan erat dengan berbagai intervensi spesifik, mulai dari pencegahan stunting hingga penguatan positive parenting sejak usia dini.
Baca Juga:
Indonesia Nomor 2 Tertinggi di Dunia Kasus TBC
Pendekatan promotif ini diperkuat dengan penyusunan buku saku P3LP, yang bisa digunakan mulai dari tingkat PAUD hingga pendidikan tinggi.
Di akhir paparannya, Yunita menegaskan bahwa menjaga kesehatan jiwa bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau tenaga medis semata, melainkan menjadi kewajiban bersama.
“Kesehatan jiwa bukan hanya urusan pengelola program. Semua orang punya jiwa, maka semua orang harus menjaga agar tetap sehat. Lingkungan yang sehat jiwa akan lebih produktif, lebih optimis, dan membawa dampak besar bagi bangsa,” pungkasnya.
Baca Juga:
PPOK, Pembunuh Senyap dari Paru-paru: Ancaman Nyata Bagi Perokok
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.