Kondisi tersebut menunjukkan bahwa jalur non-tol, yang umumnya dilalui kendaraan roda dua dan pengguna jalan lokal, masih menjadi titik rawan kecelakaan selama arus libur Nataru.
Untuk itu, Kemenkes terus menjalin koordinasi intensif dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) serta Kementerian Perhubungan guna memperkuat langkah pencegahan dan pengamanan perjalanan masyarakat.
Baca Juga:
Fasilitas Medis Mulai Pulih, RSUD Langsa Aktifkan Lagi Sejumlah Ruangan Prioritas
Namun demikian, Menkes Budi menyoroti adanya peningkatan signifikan pada angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas.
Jika sebelumnya jumlah korban meninggal berada di kisaran 400 orang, pada periode Nataru terbaru angkanya meningkat menjadi 485 orang.
“Adanya peningkatan jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan. Kalau kecelakaannya turun, justru angka kematiannya naik, dari sekitar 400-an menjadi 485,” kata Menkes Budi menegaskan.
Baca Juga:
Prabowo Minta Dokter Magang Turun ke Lapangan, Kemenkes Siapkan Pengiriman Tenaga Medis
Ia menambahkan, mayoritas korban meninggal dunia berasal dari kecelakaan yang melibatkan sepeda motor.
Oleh karena itu, Menkes Budi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya bagi pengguna kendaraan roda dua yang melintasi jalan non-tol selama masa libur.
“Lebih dari 70 persen yang wafat itu karena kendaraan roda dua atau motor. Himbauan saya ke masyarakat, terutama yang pakai motor dan lewat jalan-jalan biasa non-tol, tolong berhati-hati,” ucap Budi mengimbau.