Pertama, penting untuk menghindari faktor-faktor pemicu. Beberapa zat seperti kafein, nikotin dalam rokok, serta kandungan stimulan dalam minuman berenergi dapat memicu peningkatan detak jantung.
Dengan mengurangi atau menghindari konsumsi zat-zat tersebut, risiko jantung berdebar dapat ditekan.
Baca Juga:
Tanda-tanda Jantung Bermasalah yang Sering Diabaikan, Kenali Sebelum Terlambat
Kedua, teknik relaksasi terbukti efektif untuk menenangkan sistem saraf dan menstabilkan irama jantung.
Aktivitas seperti yoga, meditasi, atau latihan pernapasan dalam dapat membantu tubuh menjadi lebih rileks dan mengurangi gejala kecemasan yang kerap memicu palpitasi.
Selanjutnya, menjaga kecukupan cairan tubuh dan asupan nutrisi juga tidak kalah penting.
Baca Juga:
Tidak Hanya Mual dan Pusing, Korban Dugaan Keracunan Matauli Rasakan Detak Jantung Cepat Hingga Sesak
Tubuh yang terhidrasi dengan baik dan mendapat asupan makanan secara teratur akan terhindar dari kondisi seperti dehidrasi dan hipoglikemia, yang dikenal dapat menyebabkan jantung berdebar.
Tidur yang cukup juga menjadi faktor krusial. Kurang tidur dapat memicu stres dan menyebabkan sistem saraf menjadi lebih sensitif, sehingga jantung menjadi lebih mudah berdebar.
Oleh karena itu, pastikan Anda mendapatkan waktu istirahat yang cukup setiap malam.