Jenis perawatan akan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasien, stadium kanker, serta karakteristik penyakitnya.
Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan kanker payudara di antaranya usia, obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, paparan radiasi, penggunaan terapi hormon setelah menopause, hingga faktor genetik.
Baca Juga:
Kisah Perjuangan Mpok Alpa Melawan Kanker, Pesan Penting untuk Deteksi Dini
Meski begitu, mayoritas pasien tidak selalu memiliki riwayat keluarga dengan kanker serupa.
Selain itu, mutasi gen seperti BRCA1, BRCA2, dan PALB-2 terbukti memberi risiko lebih tinggi.
Wanita dengan kondisi ini kerap disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan sejak dini, mulai dari mastektomi preventif hingga kemoprevensi.
Baca Juga:
Rahasia di Balik Terasi: Bumbu Dapur yang Penuh Manfaat Kesehatan
WHO juga menekankan pentingnya deteksi dini.
Pemeriksaan mammografi dianjurkan untuk perempuan berusia 50–69 tahun, sementara pemeriksaan payudara mandiri maupun medis sejak usia muda juga penting karena gejala awal sering kali tidak terasa.
Beberapa tanda kanker payudara antara lain munculnya benjolan, perubahan bentuk atau ukuran payudara, kulit mengerut, perubahan puting, serta keluarnya cairan abnormal.