Pada pemeriksaan fisik ini, dokter akan fokus pada sistem saraf dan endokrin, dan mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan depresi klinis.
Depresi klinis sendiri didefinisikan oleh Mayo Clinic sebagai jenis depresi yang tidak hanya berkaitan dengan perasaan sedih yang berkepanjangan saja.
Baca Juga:
Waspadai Gadget Sebelum Tidur: Ancaman Sunyi untuk Remaja dan Orang Dewasa
Healthline menambahkan bahwa depresi klinis berkaitan dengan stres, faktor gen, dan hormon.
Beberapa pola hidup yang tidak sehat juga mempengaruhi depresi, seperti konsumsi alkohol atau narkoba, penggunaan obat tertentu seperti steroid, dan obat-obat ilegal lain yang mengakibatkan kecanduan.
Beberapa penyakit dengan tanda yang serupa dengan depresi adalah penyakit tiroid, kekurangan vitamin D, gangguan endokrin, dan beberapa penyakit lainnya.
Baca Juga:
Jalan Kaki di Tanjakan, Kunci Sehatkan Jantung dan Perkuat Paru-paru
2. Wawancara
Tes wawancara atau skrining juga akan dilakukan oleh dokter untuk mendiagnosa depresi. Menurut MedlinePlus, wawancara dilakukan ketika ada beberapa tanda depresi yang ditunjukkan oleh pasien.
Pada tes ini, dokter akan mengajak pasien berdiskusi mengenai suasana hati apa yang dirasakan dan bagaimana suasana hati tersebut mempengaruhi kegiatan sehari-hari.