WahanaNews.co | Pasien pertama cacar monyet di Indonesia masih menjalani isolasi mandiri di rumah selama 3 minggu.
Secara keseluruhan, dipastikan kondisinya baik meski awalnya mengalami gejala demam, kelenjar getah bening bengkak, hingga ruam pada wajah dan alat genital atau kelamin.
Baca Juga:
Berikut Tips Pencegahan Cacar Monyet Agar Tidak Tertular
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, memastikan secara keseluruhan pasien cacar monyet dalam kondisi baik.
Ia menegaskan, angka kematian cacar monyet sangat rendah.
“Kondisi pasien pertama secara keseluruhan baik. Ada indikasi tapi tak sefatal yang kita dengar dari media. Dan kematian atau fatalitas hanya 12 orang dari 39 ribu orang di dunia. Dan, fatality-nya 0,04–0,05 persen. Sangat-sangat rendah,” kata Menkes Budi, baru-baru ini, dalam konferensi pers.
Baca Juga:
Kasus Cacar Monyet di Jakarta Barat Bertambah Jadi 10 Orang
“You definitely look ugly, but you will survive (Ya yang pasti memang Anda terlihat jelek, tapi setidaknya akan selamat ),” katanya dalam Bahasa Inggris.
Menurutnya, angka kematian pun disebabkan karena infeksi sekunder.
Ada infeksi bakteri di paru, atau otak menyebabkan meningitis.
“Bukan meninggal karena ruam di kulitnya,” jelasnya.
Ia menyebutkan, strain cacar monyet itu ada dua.
Jenis yang pertama dari Afrika Barat, dan lainnya dari Afrika Tengah.
“Satu fatal, satu enggak,” katanya.
Menurutnya, pasien pertama saat ini menunjukkan gejala yang tidak berat.
Pasien pertama saat ini masih menjalani isolasi mandiri selama 3 minggu.
“Kalau dilihat dari gejalanya, semoga (pasien pertama) di kita (kena strain) yang enggak fatal,” tegasnya. [gun]