Untuk diketahui, latar belakang pendirian holding ini adalah tren sektor kesehatan global dan penyakit di negara berkembang, yang memerlukan suatu solusi yang lebih menyeluruh bagi konsumen.
Hal ini sejalan dengan tren kesehatan di masa yang akan datang, menuntut industri kesehatan tidak hanya terbatas pada pengobatan dan pencegahan saja, melainkan sudah mulai merambah kepada pelayanan kesehatan, termasuk pembiayaan melalui asuransi kesehatan.
Baca Juga:
Katalin Kariko dan Drew Weissman Raih Nobel Kedokteran 2023
Sehingga dengan adanya holding nantinya akan memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, meningkatkan ketersediaan produk, dengan menciptakan inovasi bersama dalam penyediaan produk farmasi.
Holding farmasi ini dibentuk dengan untuk menciptakan efisiensi bahan baku, sehingga akan dihasilkan harga obat yang terjangkau, yang akan meningkatkan skala bisnis.
Targetnya dapat menurunkan impor bahan baku farmasi atau Active Pharmaceutical Ingredients (API) dari 90% menjadi 75%, dan kemudian dengan adanya holding ini diharapkan produk farmasi dapat tersebar secara merata ke seluruh pelosok negeri.
Baca Juga:
Vaksin Covid-19 Bakal Berbayar, Kemenkes Jawab Ini
Selain ketiga perusahaan farmasi ini, kementerian juga menggabungkan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) atau Inuki dalam klaster kesehatan ini.
Pertimbangan masuknya perusahaan ini di klaster kesehatan karena makin berkembangnya kedokteran nuklir sehingga diintegrasikan dengan perusahaan yang sudah ada.
"Kementerian BUMN berencana untuk memasukkan Inuki ke dalam Holding Farmasi dan telah menyampaikan inisiasi kepada stakeholder untuk dimulainya proses menjadikan Inuki sebagai bagian dari Holding Farmasi. Kami berharap ini dapat selesai di tahun 2021. Inuki akan difokuskan untuk mendukung Kedokteran Nuklir di Indonesia," kata Aditya Dhanwantara, Asisten Deputi Bidang Telekomunikasi dan Farmasi Kementerian BUMN, dalam acara diskusi virtual, Kamis (15/10/2020). [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.