Ciri burnout antara lain adalah hilangnya semangat bekerja dan rasa lelah berkepanjangan karena bekerja tanpa motivasi yang akhirnya menguras energi secara drastis.
Kondisi burnout juga bisa membuat seseorang merasa tidak berdaya, frustrasi, dan akhirnya membenci pekerjaan yang digelutinya karena merasa tidak mampu dan terbebani.
Baca Juga:
Flexing Bisa Jadi Alarm Gangguan Psikologis, Psikolog Ingatkan Batas Wajar
Seiring waktu, burnout menyebabkan performa kerja menurun karena hilangnya minat, yang kemudian berdampak pada hasil kerja yang tidak lagi maksimal.
Orang yang mengalami burnout juga cenderung menjadi lebih mudah marah, terutama saat pekerjaan menumpuk dan tidak berjalan sesuai harapan.
Tekanan emosional ini membuat penderita burnout menarik diri dari lingkungan sosial, bersikap sinis, dan enggan bersosialisasi dengan rekan kerja maupun keluarga.
Baca Juga:
Vara Ungkap Curhatan Tragis Arya Daru Pangayunan Sebelum Akhiri Hidup
Jika dibiarkan, burnout dapat menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan membuat seseorang lebih rentan terhadap penyakit fisik seperti flu, sakit kepala, serta meningkatkan risiko gangguan tidur, kecemasan, dan depresi.
Mengatasi Burnout
Untuk mengatasi burnout, penting untuk mulai dengan menyusun prioritas pekerjaan berdasarkan urgensi agar energi tidak terkuras pada hal yang tidak terlalu penting.