Bicarakan masalah yang dihadapi dengan atasan jika beban kerja terlalu berat atau ada ketidaknyamanan, bahkan bisa menghubungi HRD jika atasan menjadi sumber masalah.
Turunkan ekspektasi, latih pola pikir realistis, dan beri apresiasi terhadap diri sendiri atas pencapaian yang telah dilakukan agar tekanan berkurang dan semangat bisa bangkit kembali.
Baca Juga:
Saat Perempuan Menahan Emosi, Kesehatan yang Jadi Taruhan
Buka diri untuk berbagi cerita dengan orang terdekat yang bisa dipercaya, karena sekadar bercerita bisa menjadi pelepas emosi negatif yang menumpuk.
Usahakan menjaga keseimbangan hidup dengan meluangkan waktu untuk bersantai, menikmati hobi, berkumpul bersama teman, atau mengambil cuti untuk berlibur.
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, rutin olahraga, dan tidur cukup dapat memperkuat kondisi tubuh dan memperbaiki fokus mental.
Baca Juga:
Tenangkan Batin dan Pulihkan Jiwa, Ini Manfaat Dahsyat Meditasi untuk Kesehatan Mental
Untuk memperkuat daya tahan mental, Anda juga bisa mencoba pendekatan slow living, mengasah kecerdasan emosional, atau mencari kegiatan baru yang menyenangkan.
Burnout tidak hanya berdampak pada produktivitas kerja, tetapi juga bisa merusak relasi sosial dan meruntuhkan kesehatan secara menyeluruh.
Jika semua cara sudah dicoba namun gejala burnout tak kunjung hilang, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog atau mengevaluasi ulang pekerjaan yang sedang digeluti.