WahanaNews.co | Pakar Kesehatan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof. Dr dr Syamsul Arifin mengingatkan agar disiplin menjaga pola asuh nutrisi menjadi kunci menuntaskan masalah stunting yang ditarget Presiden Joko Widodo dengan prevalensi stunting di Indonesia 14 persen di tahun 2024.
"Pemberian asupan gizi seimbang dan pola asuh yang baik sangat diperlukan dalam menuntaskan stunting," ujar dia di Banjarmasin, Rabu (7/6/2023).
Baca Juga:
Pakar Hukum Sebut Serangan ke Jaksa Agung Untuk Melemahkan Kejagung
Syamsul menjelaskan penyebab utama stunting yaitu asupan gizi dan nutrisi yang kurang mencukupi kebutuhan anak, dan pola asuh yang salah akibat kurangnya pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui.
Kedua faktor ini sangat berhubungan antara satu dengan yang lainnya karena dari faktor asupan makanan yang tidak adekuat dapat disebabkan kualitas makanan yang rendah, cara pemberian yang tidak adekuat, dan keamanan makanan dan minuman.
Sedangkan ketiga faktor tersebut terjadi sangat tergantung dari pengetahuan pola asuh orang tua terhadap anaknya terutama pola asuh nutrisi.
Baca Juga:
Elektabilitas Pram-Rano Naik di Survei Jakarta, Pakar Ungkap Sebabnya
Syamsul menyebut kualitas makanan yang rendah dapat berupa kualitas mikronutrien yang rendah, keragaman jenis makanan yang dikonsumsi dan sumber makanan hewani yang rendah, makanan yang tidak mengandung nutrisi, dan makanan komplementer yang mengandung energi rendah.
Cara pemberian yang tidak adekuat berupa frekuensi pemberian makanan yang rendah, pemberian makanan yang tidak adekuat ketika sakit dan setelah sakit, konsistensi makanan yang terlalu halus, pemberian makan yang rendah dalam kuantitas.
Keamanan makanan dan minuman dapat berupa makanan dan minuman yang terkontaminasi, kebersihan yang rendah, penyimpanan dan persiapan makanan yang tidak aman.