Kemudian tim mencari studi yang tersedia yang meneliti tren kemungkinan faktor risiko, termasuk paparan kehidupan awal pada populasi umum.
Selanjutnya, tim memeriksa literatur yang menggambarkan karakter tumor klinis dan biologis dari kanker onset dini dibandingkan dengan kanker onset lambat yang didiagnosis setelah usia 50 tahun.
Baca Juga:
Cinta Ramlan Mati Suri: 3 Jam Tanpa Tanda Kehidupan hingga Bertemu Cahaya
Dalam tinjauan ekstensif, tim menemukan bahwa paparan kehidupan awal yang mencakup diet, gaya hidup, berat badan, paparan lingkungan, dan mikrobioma seseorang telah berubah secara substansial dalam beberapa dekade terakhir.
Dengan demikian, para peneliti berhipotesis bahwa faktor seperti pola makan dapat berkontribusi pada kanker dini, meski tim juga mengakui bahwa peningkatan kanker bisa jadi karena deteksi dini melalui program skrining kanker.
Namun, menurut mereka peningkatan dari 14 jenis kanker tak mungkin semata-mata karena peningkatan skrining saja.
Baca Juga:
Penelitian Ungkap Generasi X dan Milenial Berisiko Tinggi Alami Kanker
Kemungkinan faktor risiko kanker onset dini termasuk di antaranya adalah konsumsi alkohol, kurang tidur, merokok, obesitas, dan memakan makanan olahan.
Faktor risiko tersebut semuanya meningkat secara signifikan sejak 1950-an dan membuat peneliti berspekulasi menyertai perubahan mikrobioma.
Lebih lanjut dari 14 jenis kanker yang dipelajari, delapan di antaranya terkait dengan sistem pencernaan. Makanan yang kita konsumsi memberi makan mikroorganisme di usus kita.