WahanaNews.co | Sejumlah ilmuwan China mengembangkan teknik noninvasif dengan bantuan energi magnetik yang berpotensi dapat mencegah keropos tulang pada pasien kanker yang menjalani radioterapi.
Studi yang diterbitkan pada Kamis (25/8/2022) di jurnal Science Advances tersebut melaporkan bahwa gelombang medan elektromagnetik (electromagnetic field/EMF) dapat memicu respons sinyal yang efektif di dalam sel pembentuk tulang hewan pengerat saat terpapar radioaktivitas.
Baca Juga:
Pemprov Sulawesi Utara Terus Dorong Peningkatan Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Wilayahnya
Radioterapi yang biasa digunakan untuk mengobati kanker, meningkatkan penyembuhan tumor dan tingkat kelangsungan hidup, tetapi memiliki sejumlah efek samping yang tidak diinginkan, termasuk kerusakan tulang.
Perawatan yang dijelaskan dalam penelitian itu mengurangi keropos tulang pada tikus dalam kurun waktu 45 hari setelah radioterapi ke level yang sama dengan tikus yang tidak pernah terpapar radiasi.
Strategi potensial itu dapat merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas.
Baca Juga:
Jelang Tenggat TikTok Kena Banned 5 April, Trump Buka Suara
Para peneliti dari Universitas Kedokteran Militer Keempat di China itu memeriksa, sinyal ion kalsium secara waktu nyata (real-time) dalam sel-sel tulang yang terpapar radiasi sebagai respons terhadap stimulasi dengan beberapa bentuk gelombang EMF yang sebelumnya dilaporkan memiliki potensi efek biologis.
Mereka menemukan bahwa gelombang EMF memicu respons sinyal ion kalsium terkuat saat diberikan pada intensitas 2 militesla dan frekuensi 15 hertz.
Temuan ini menawarkan kemungkinan baru untuk mengurangi kerusakan tulang akibat radioterapi secara noninvasif dan hemat biaya, kata para peneliti, demikian beritakan Xinhua yang dikutip Jumat (26/8/2022).[mga]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.