Ia menyebut mie instan tergolong makanan ultra proses atau ultra-processed food, seperti roti, sereal, chiki, hingga es krim.
Dr Tan menjelaskan kalau makanan ultra proses pada prinsipnya melalui penambahan 'food additive' seperti gula, garam, lemak, perisa, penguat rasa, dan sebagainya. Makanan ini diproses secara industrial untuk menghasilkan makanan yang praktis dan enak.
Baca Juga:
Jalan Terjal Anak Kos: Belajar Dewasa Lewat Seribu Pengalaman
Namun dalam konsumsinya, makanan ultra proses bisa memunculkan ragam masalah kesehatan. Dr Tan menjelaskan diantaranya obesitas, gangguan gizi pada anak tumbuh kembang, dan penyakit kronis lainnya.
Dr Tan menekankan segala sesuatu yang berlebihan dikonsumsi tidak baik, apalagi untuk mie instan. "Makanan rekreasi (seperti mie instan) nggak bisa jadi makanan saban hari," tuturnya.
Berkaca pada prinsip makanan rekreasi, dr Tan juga menyoroti soal frekuensi ideal dari konsumsi mie instan. Tidak ada patokan pasti memang, "Asal memang sadar itu cuma buat nyumpel," katanya.
Baca Juga:
Mom Wajib Tahu! Usia Berapa Anak Boleh Makan Mie Instan, Simak Penjelasannya
Menurutnya tiap orang memiliki batas toleransi yang tidak sama. "Ada orang yang satu kali makan (mie instan) saja bisa muntah-muntah karena tubuhnya menolak," ujar dr Tan.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.