WahanaNews.co | Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua menyatakan akan melakukan pendampingan terhadap sejumlah Nakes yang menjadi korban pasca penyerangan yang dilakukan KKB Papua di Distrik Kiwirok.
Diketahui, dalam penyerangan yang dilakukan KST di Distrik Kiwirok, membuat satu orang Nakes atas nama Gabriela Meilani (22) meninggal dunia dan Nakes lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga:
Sikapi Dualisme Organisasi Profesi Kedokteran di Indonesia, Menko Yusril Sebut Idealnya Satu
"IDI Papua saat ini terus mendampingi para tenaga kesehatan korban penyerangan tersebut dalam penanganan pemulihan secara fisik dan psikis," kata Ketua IDI Papua, dr Donald Aronggeardalam keterangannya, Minggu (26/9/2021).
Jenazah Gabriela Meilani sudah dimakamkan di pemakaman umum Tanah Hitam di Jayapura, setelah jasadnya berhasil dievakuasi oleh personel TNI-Polri.
IDI Papua menyampaikan terimakasih pada TNI-Polri yang telah membantu proses evakuasi. IDI juga menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya salah seorang anggota TNI-Polri yang tewas saat proses evakuasi jenazah.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, IDI Cabang Sikka Periode 2024-2027 Dipimpin Dokter Tedi, Berikut Susunan Kepengurusannya.!!
Donald melanjutkan, Nakes yang bekerja di Papua tak hanya harus berhadapan dengan risiko Covid-19 saja. Mereka juga harus siap mental dari gangguan keamanan.
"Kami (IDI Papua) menyadari bahwa di masa pandemi ini, selain risiko infeksi Covid-19, tenaga kesehatan yang bertugas di Papua juga memiliki beban kerja yang berbeda serta mengalami risiko kesehatan dan keselamatan kerja lain yang bersifat biologis, fisik, maupun psikososial, namun keselamatan seluruh Tenaga Kesehatan yang berperan memberikan pelayanan kesehatan merupakan prioritas bagi negara," jelasnya.
Serangan terhadap fasilitas dan layanan kesehatan di Puskesmas Kiwirok tidak hanya mengorbankan tenaga kesehatan, namun juga menghilangkan sarana dan hak masyarakat setempat yang membutuhkan bantuan atau penanganan medis dan kesehatan.