WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ikan lele merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang populer di Indonesia.
Selain mudah dibudidayakan oleh para petani ikan, lele juga banyak digemari masyarakat karena harganya relatif terjangkau, rasanya gurih, dan dapat diolah menjadi berbagai menu makanan.
Baca Juga:
Tips Sehat Konsumsi Daging Kurban: Gunakan Rempah, Hindari Santan Berulang
Tidak heran, lele menjadi pilihan favorit di meja makan banyak keluarga.
Melansir dari laman Halodoc, ikan lele memiliki kandungan gizi yang sangat baik, setara dengan jenis ikan air tawar maupun ikan laut lainnya.
Dalam 100 gram daging lele, terdapat berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh, mulai dari kalori, protein, vitamin, hingga mineral esensial.
Baca Juga:
Kaya Omega-3 dan Vitamin, Ikan Kembung Layak Jadi Pilihan Utama
Adapun kandungan gizi tersebut mencakup 105 kalori, 18 gram protein, serta 2,9 gram lemak.
Selain itu, lele juga mengandung sodium, vitamin B12, selenium, fosfor, thiamin, potasium, kolesterol, serta asam lemak omega-3 dan omega-6.
Kombinasi nutrisi ini menjadikan lele sebagai sumber pangan bergizi tinggi.
Konsumsi lele secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan tubuh, memperbaiki jaringan yang rusak, hingga mendukung metabolisme agar lebih optimal.
Kandungan protein pada lele berperan penting dalam memberikan rasa kenyang lebih lama.
Hal ini bermanfaat untuk mengendalikan nafsu makan sehingga cocok dikonsumsi oleh orang yang sedang menjaga berat badan.
Protein yang cukup juga mendukung perbaikan sel dan jaringan tubuh, karena kekurangan protein bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.
Tak hanya itu, lele mengandung vitamin B12 yang berperan dalam menjaga kesehatan sistem saraf, memproduksi DNA, sekaligus mendukung fungsi otak agar tetap prima.
Asam lemak omega-3 di dalamnya juga memiliki manfaat besar, mulai dari menjaga kesehatan otak, mencegah penurunan daya ingat, mengurangi risiko depresi, hingga membantu anak-anak yang mengalami gangguan hiperaktivitas.
Bagi kesehatan jantung, omega-3 berfungsi mengurangi peradangan pembuluh darah sehingga aliran darah lebih lancar.
Kondisi ini membuat kerja jantung tetap terjaga dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Namun demikian, melansir dari laman Alodokter, konsumsi lele tetap harus diperhatikan.
Meski bergizi, mengolah lele dengan cara digoreng secara berlebihan bisa mengurangi manfaatnya.
Cara pengolahan sehat, seperti dikukus, direbus, atau dipanggang lebih dianjurkan agar kandungan nutrisinya tetap optimal.
Para ahli gizi juga merekomendasikan masyarakat untuk mengonsumsi ikan sekitar dua kali seminggu atau setara 340 gram.
Variasi menu dengan jenis ikan bergizi lain seperti salmon, tongkol, atau sarden juga penting agar kebutuhan nutrisi harian lebih seimbang.
Dengan cara pengolahan yang tepat, lele dapat menjadi sumber protein hewani yang berkualitas tinggi sekaligus menjadi lauk bergizi yang mendukung pola hidup sehat.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]