Kebotakan yang disebabkan oleh DHT dikenal sebagai alopecia androgenetik atau kebotakan pola pria dan wanita.
Pada pria, kebotakan biasanya dimulai dengan garis rambut yang mundur dan rambut menipis di bagian atas kepala. Pada wanita, rambut rontok lebih difus dan biasanya terjadi di seluruh kulit kepala, bukan hanya di satu area.
Baca Juga:
Manfaat Data dari Smartwatch Diungkap Pakar, Apa Saja?
DHT mempengaruhi folikel rambut di daerah tertentu lebih dari yang lain, seperti di puncak kepala dan garis rambut di dahi.
Di daerah ini, folikel rambut lebih sensitif terhadap DHT dan lebih rentan terhadap efek miniaturisasi. Akibatnya, rambut di daerah ini sering kali menjadi yang pertama rontok.
Faktor Risiko dan Penyebab Produksi DHT Berlebihan
Baca Juga:
Anda Sulit Mengontrol Emosi? Sains Ungkap Rahasianya
Tidak semua orang akan mengalami kerontokan rambut yang signifikan akibat DHT. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami kebotakan karena DHT antara lain:
Genetik: Jika ada riwayat keluarga dengan kebotakan, risiko Anda juga akan meningkat.
Usia: Risiko kebotakan meningkat seiring bertambahnya usia.