Pelayanan kesehatan yang diberikan mencakup konsultasi medis, pemeriksaan kesehatan, serta pengobatan berbagai keluhan yang muncul setelah banjir bandang, seperti infeksi kulit, gangguan pernapasan, dan penyakit lainnya.
Selain itu, tim juga menyalurkan bantuan berupa alat kebersihan, generator listrik (genset), serta perangkat Starlink untuk mendukung kebutuhan komunikasi di lapangan.
Baca Juga:
Kemenkes: 31 RS dan 156 Puskesmas di Sumatra Terdampak Banjir Bandang, Pelayanan Tetap Diupayakan
Dalam misi kemanusiaan tersebut, FK Universitas YARSI mengerahkan sebanyak 11 tenaga kesehatan yang terdiri atas dokter umum, dokter spesialis, dan satu orang perawat.
Punto mengakui bahwa akses menuju wilayah terdampak menjadi tantangan tersendiri selama pelaksanaan kegiatan.
"Kerusakan jalan dan keterbatasan sinyal komunikasi sempat menghambat mobilitas tim kesehatan," ucap Punto.
Baca Juga:
Kemenkes Kerahkan Tim Krisis dan Aktifkan HEOC untuk Tangani Bencana Hidrometeorologi
Ia menambahkan bahwa hingga kini kebutuhan masyarakat terdampak masih cukup besar, khususnya pada sektor kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar.
Bantuan berupa obat-obatan, bahan pangan pokok, serta tenda untuk hunian sementara masih sangat dibutuhkan oleh warga.
Ke depan, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI berencana melanjutkan dukungan kemanusiaan melalui koordinasi dengan relawan lanjutan.