"Kami
telah membuka rahasia penting tentang cara protein spike menginfeksi sel. Tanpa gerbang ini, virus pada dasarnya tidak
mampu menginfeksi," imbuhnya.
Amaro
pun meyakini bahwa penemuan gerbang virus Corona tersebut telah membuka jalan
bagi para peneliti untuk mengembangkan terapi baru untuk melawan infeksi virus Corona
SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Apabila
gerbang glikan ini dapat dikunci
secara farmakologis dalam posisi tertutup, maka mekanisme virus dalam
menginfeksi sel dapat dapat dicegah secara efektif.
Selain
sebagai gerbang masuknya virus Corona SARS-CoV-2 saat memasuki sel, molekul glukosa pada
protein spike, yaknilapisan glycan, inilah yang membantu virus ini
menipu sistem kekebalan tubuh manusia, karena mengandung residu glukosa.
Kendati
demikian, sebenarnya, teknologi sebelumnya telah mencitrakan struktur molekul
tersebut yang menggambarkan molekul glycans
protein spike dalam posisi terbuka
dan tertutup statis.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Awalnya,
penemuan itu pun tidak banyak menarik minat para ilmuwan untuk mengamatinya
secara mendalam.
Namun,
simulasi superkomputer kemudian memungkinkan para peneliti untuk mengembangkan
film dinamis yang mengungkapkan gerbang masuk infeksi virus SARS-CoV-2 yang
aktif dari satu posisi ke posisi lain.
Pada
akhirnya simulasi ini pun menunjukkan bagian kisah infeksi virus yang belum
pernah terjadi sebelumnya.