Kondisi ini dapat dialami oleh semua kelompok usia, termasuk anak-anak, meskipun lebih sering terjadi pada lanjut usia.
Proses degeneratif pada sistem pendengaran membuat lansia lebih rentan mengalaminya.
Baca Juga:
Lewat Edukasi dan Kolaborasi, IDAI Serukan Waspada Penyakit Jantung Reumatik Sejak Dini
Penanganan tinnitus harus dimulai dengan pemeriksaan medis menyeluruh untuk memastikan penyebabnya.
Jika disebabkan infeksi atau efek obat, pengobatan akan difokuskan pada faktor pemicu tersebut.
Langkah pencegahan juga menjadi kunci, misalnya dengan menjaga kebersihan telinga, menghindari penggunaan cotton bud secara berlebihan, serta melindungi telinga dari paparan suara bising.
Baca Juga:
Pemerintah Genjot Gerakan Nasional TOS TBC, Targetkan Penurunan Kasus Signifikan pada 2025
“Paparan suara keras tanpa pelindung jadi penyebab utama di usia produktif,” kata dr. Hamida.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala telinga berdenging yang berlangsung terus-menerus.
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter THT apabila keluhan ini muncul secara berkepanjangan, agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat.