Melansir Medical News Today, Dr. Michael G. Agadjanyan memimpin penelitian tentang vaksin demensia. Beliau merupakan profesor di bidang imunologi di Institute for Molecular Medicine, California.
Dr. Michael menggunakan teknologi vaksin rekombinan dengan DNA untuk melawan senyawa yang diduga menyebabkan demensia.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Senyawa utama yang menjadi target vaksin ini ada tiga, yaitu beta-amyloid, tau, dan alpha-synuclein.
Ketiganya merupakan protein yang ditemukan terakumulasi pada otak pasien demensia. Masing-masing protein berkaitan dengan penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Salah satu perusahaan yang menjadi pengembang vaksin demensia, yaitu Vaxxinity, mengumumkan, bahwa vaksin buatan mereka yang bernama UB-311 sudah selesai melewati uji klinis fase 1 dan 2A. mereka merencanakan uji klinis fase 2B vaksin ini pada akhir tahun 2022.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Hasil uji coba menunjukkan, bahwa vaksin ini mengurangi inflamasi yang terjadi di otak pada pasien dengan penyakit Alzheimer. Jika vaksin ini terus berhasil, maka uji klinis akan selesai pada musim gugur tahun 2023. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.