Donny mengungkapkan bahwa saat kejadian, tidak ada saksi mata langsung yang menyaksikan perkelahian antara Tumpal dan para ABK.
Namun, beberapa awak kapal sempat mendengar suara teriakan meminta tolong dari nakhoda.
Baca Juga:
Aksi Heroik Bakamla: Amankan Kapal Penyelundup Pasir Timah di Selat Karimata, 5 ABK Terjaring
"Beberapa awak kapal mendengar teriakan nakhoda, namun mereka tidak mampu memberikan pertolongan," lanjut Donny.
Berdasarkan penyelidikan, Tumpal diketahui hilang dari kapal pada 27 Maret 2024, tepat ketika kapal Poseidon 03 bersandar di Bangka Belitung.
Saat kapal merapat, B dan R diduga menjual seluruh perlengkapan kapal, termasuk alat navigasi, suku cadang, dan perangkat satelit.
Baca Juga:
ABK Kapal Kayu di Batam Bawa Sabu dari Malaysia, Jika Sampai Jakarta Dibayar Rp300 Juta
Barang-barang tersebut diperkirakan bernilai sekitar Rp400 juta, namun dijual murah seharga Rp41.200.000.
Sebagian hasil penjualan digunakan untuk membiayai kepulangan ABK lainnya ke rumah masing-masing.
Untuk menutupi kejahatan mereka, para ABK ini juga diancam agar tidak melapor ke pihak berwajib.