Akan tetapi selama bekerja bersama suaminya itu, dirinya tidak pernah mendapatkan hak-haknya dalam bekerja. Bahkan di dalam lingkup pekerjaan, SNW tidak diakui sebagai istri dari Memet.
"Selama saya bekerja saya tidak pernah mendapatkan hak-hak saya. Tapi saya diam saja, wong dia suami saya. Pikir saya saat itu. Selain menjadi admin, saya juga kerap terjun ke lapangan untuk menaikkan omzet di lapangan," katanya.
Baca Juga:
Pegawai BUMN Jadi Bulan-bulanan Warga Cianjur, Diduga Culik dan Lecehkan Siswi SMP
SNW menerangkan, jika omzet di perusahaan menurun maka kerap kali dia ikut terjun ke lapangan.
"Kalau omzet sehari cuma dapat Rp 1 juta. Saya terjun bisa naik sampai Rp 3,5 - Rp 4 juta. Dia tinggal duduk di kantor dan tukang marah-marah," terangnya.
Namun bukan perlakuan baik yang diterima SNW selama menjadi istri. Dia kerap menerima perlakuan kasar kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Bahkan jika di dalam kantor ada salah satu pekerja atau sales yang mengetahui status mereka sebagai suami istri, maka tanpa pertimbangan perlakuan kasar sering dia terima.
Baca Juga:
Polisi Tangkap Pelaku Penyekapan & Pemerkosaan Remaja Perempuan di Tangerang
"Kalau ada pekerja yang tahu status kita sebagai suami istri. Wah siap-siap kena tampar dan pukul. Kadang bikin kopi saja kalau tidak cocok saya langsung ditampar," ungkapnya.
Tidak hanya itu saja, selama menikah sejak 2018 lalu, Memet disebutnya kerap bermain wanita dan berjudi. Bahkan tanpa sungkan dia memperkenalkan selingkuhan itu ke SNW.
"Pernah juga main wanita dengan sales saya sendiri. Yang paling menyakitkan tiap kali berselingkuh, dia justru menceritakan kejadian tersebut langsung ke saya. Buat apa? Terus saya harus bagaimana? Jika saya hitung, selama menikah sudah ada lebih dari 10 wanita yang pernah berselingkuh dengannya," terangnya.