WahanaNews.co | Sebuah video viral di media sosial, tiga orang perempuan yang diduga masih di bawah umur diduga disekap pegawai SPBU di toilet SPBU 24.321.112 UB di Jalan Garuda Lintas Sumatera, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Video yang berdurasi 2 menit 16 detik diunggah akun Tiktok @reo.baturajo dengan nada tulisan telah terjadi penyekapan di bawah umur di WC SPBU BIL jalan Garuda Tanjung Baru Kecamatan Baturaja Timur.
Baca Juga:
Pria Pelaku Penyekapan Bocah 4 Tahun di Pospol Pejaten Halusinasi Efek Sabu
Dalam video tersebut terjadi perdebatan antara pihak pengelola SPBU dengan orangtua korban di video tersebut terdengar orangtua korban mengucapkan nada "Mak itu caro kamu ye mau nyiksa anakku anakku dikurung di kamar mandi siapa yang ngunci nyo?" ujar orangtua korban.
"Anaku di bawah umur ini di sini budak mandi disikso mak ini anaku kena mental ye," tambah orangtua korban dengan nada kesal.
Kemudian, terlihat pihak pengelola SPBU yang diduga mengunci menjawab dengan nada tinggi sambil terlihat bertolak pinggang. Pihak SPBU diketahui bernama Eli dengan nada ketus dalam video itu juga tak mau kalah.
Baca Juga:
Lokasi Sempat Terdeteksi, 11 Warga Sukabumi Disekap di Wilayah Konflik Myanmar
Dia pun mengakui kalau dirinyalah yang mengunci anak-anak itu di dalam toilet SPBU. "Aku yang ngunci nyo di dalam kamar mandi," ujarnya dengan lantang.
Lalu ayah korban pun merekam siapa saja yang ada di seputaran toilet kala itu. Selain Eli, juga tampak ada sekuriti SPBU yang juga ikut merekam kejadian tersebut.
"Kito Bawak ke polisi Bae, payo kamu berdua tu Melok cak inila ke kantor polisi," lanjut ayah korban.
Saat dikonfirmasi pihak SPBU tersebut, Eli, sang oknum yang diduga mengunci anak di toilet SPBU itu mengaku perbuatannya tersebut untuk memberi efek jera kepada anak anak yang mandi di toilet SPBU UB itu.
Menurut Eli yang merupakan Admin di SPBU UB mengaku jika perbuatannya itu sudah diketahui oleh management SPBU UB.
"Mereka ini (anak - anak) sering mandi di toilet SPBU. Sementara toilet itu bukan untuk mandi, toilet itu hanya untuk BAB dan BAK. Dan mereka ini sudah sering ditegur oleh pegawai SPBU untuk tidak mandi, tapi masih saja mandi. Karena sudah kebal makanya saya kunci mereka di dalam toilet supaya jera," ujar Eli di hadapan para wartawan Jum'at (6/1/2023).
Dikatakan Eli, setelah dikurung lalu pihaknya memanggil orangtua anak - anak tersebut agar para orangtua nya tahu kelakuan anaknya yang sering mandi di toilet SPBU. Namun, orangtua anak - anak tersebut malah membuat video dan menyebarkan ke media sosial.
"Ya silakan tidak apa - apa. Kami juga punya video. Dan begitu setelah kejadian saya langsung lapor kepada management, " katanya.
Terpisah Neli, ibu salah satu korban saat dikonfirmasi di warung miliknya menuturkan, kejadian itu terjadi sudah beberapa hari yang lalu. Kala itu, anaknya memang mandi toilet di SPBU UB itu. Namun, ia tak menyangka jika pihak SPBU sampai tega mengunci anaknya di dalam toilet seperti itu.
"Anak saya mandi itu sehabis mMagrib bersama anak tetangga yang juga berjualan di sebelah ini. Lalu, ada satpam SPBU datang dan meminta kami untuk datang ke SPBU. Jika kami tak datang anak kami tak akan dikeluarkan dari toilet," ujar Neli.
Neli melanjutkan, usai peristiwa itu pihaknya lalu melaporkan perkara tersebut kepada Polres OKU. Neli mengaku, tak terima anaknya yang masih di bawah umur diperlakukan seperti itu.
"Malam itu juga kami langsung melaporkan peristiwa itu kepada polisi (Unit PPA Polres OKU)," tutupnya.
Sementara itu, Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo melalui kasat Reskrim Polres OKU AKP Zanzibar Zulkarnain saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya atelah menerima laporan dari korban penyekapan di dalam SPBU UB.
"Jadi untuk laporan polisinya sudah kami terima di SPKT Polres OKU, Saat ini, masih dalam proses penyelidikan. Kemungkinan akan kita panggil yang bersangkutan karena saat ini kita masih memeriksa para saksi. Nanti baru kita gelarkan perkaranya," pungkas AKP Zanzibar. [sdy]