David juga menambahkan bahwa istri tersangka juga seorang guru ngaji di wilayah tersebut. Namun, tempat kegiatan ngaji tersebut berlokasi di RT 1. Meskipun demikian, karena jumlah muridnya semakin banyak, kegiatan ngaji dipindahkan ke RT lain.
"Pak PR, sejauh yang saya tahu, bekerja di percetakan pada pagi hari dan mengajar di TPQ pada sore hari. Jumlah pasti korban tidak diketahui, namun siswanya diperkirakan belasan," tambahnya.
Baca Juga:
Cabuli 4 ABG, Guru Ngaji di Mojokerto Jadi Tersangka
Ketua RT 1 Towaf juga mengungkapkan bahwa rumahnya pernah dijadikan tempat pemeriksaan oleh Unit PPA Polrestabes Semarang terhadap para korban.
"Pada Jumat (17/11) kemarin, mereka berkumpul di sini. Ada tiga petugas PPA yang melakukan pemeriksaan," ujar Towaf.
Ia juga menyatakan keterkejutannya atas kabar tersebut, mengingat PR dikenal sebagai sosok yang taat beragama dan sering memberikan khotbah di Masjid serta nasihat kepada masyarakat sekitar.
Baca Juga:
Guru Ngaji di Mojokerto Dibawa ke Kantor Polisi, Diduga Cabuli 4 ABG
"Kami sangat terkejut dengan berita ini, terutama mengingat citra yang selama ini beliau tunjukkan, apalagi korban-korban ini adalah anak-anak. Ini sungguh sangat disayangkan," tambahnya dengan rasa prihatin.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.