AKBP Dhanuardana mengatakan hasil pemeriksaan selama ini tidak ada pengancaman terhadap korban. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait apakah ada korban lainnya karena dari pengakuan tersangka baru pertama kali melakukannya.
"Tidak ada pengancaman, modusnya mendatangi korban dengan bercerita keluarga si korban karena ada permasalahan dan skripsi si korban yang belum selesai," ujarnya.
Baca Juga:
Setelah Tangkap Pencuri Ponsel, Kasus Pemerkosan di Bali Jadi Terungkap
"Imbauan kepada masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Picha Armedi mengungkap motif PPA melakukan pelecehan seksual kepada mahasiswinya.
Picha mengatakan tersangka PPA melakukan hal itu atas keinginan dirinya dan juga adanya kesempatan pada malam itu.
Baca Juga:
BMKG: Dalam Seminggu Bali Disambar 713 Petir
"Untuk motifnya sendiri keinginan dosennya mencoba untuk mengajak korban untuk melakukan persetubuhan cuman ditolak sama korban ini. Dan korbannya merasa tidak nyaman dan ditolak," kata dia, saat dihubungi Senin (8/5).
"Dari pengakuannya ada kesempatan pada waktu itu dan kebetulan susananya malam. Dan di kosan mereka berdua di sana, jadi si dosen mungkin tertarik dengan korban ini, dia mencoba di sana untuk melakukan pelecehan itu," imbuhnya.
Ia mengatakan tersangka mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) dengan gelar doktor. Selain itu, tersangka PPA sudah memiliki istri dan satu anak. Sementara korban kini semester 8