Todung menyebut pihaknya akan meminta investigasi pihak kepolisian dan TNI.
"Tidak bisa membayangkan apakah kita akan punya pemilu dan Pilpres yang damai kalau keadaan semacam ini akan terus berlanjut apalagi bereskalasi," katanya.
Baca Juga:
Kedua Oknum TNI Pemilik Sabung Ayam di Way Kanan Sudah Menyerahkan Diri
Respons TNI
Kodam IV/Diponegoro menyebut dugaan penganiayaan oleh anggota TNI terhadap relawan Ganjar peristiwa penganiayaan terjadi secara spontan karena ada kesalahpahaman antara kedua belah pihak.
Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Richard Harison mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 11.19 WIB saat beberapa anggota Kompi B yang sedang bermain bola voli dan mendengar suara knalpot brong.
Baca Juga:
Prajurit TNI Aktif Duduki Jabatan Sipil, Amnesty: Mereka Harus Mundur
"Tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor knalpot brong yang oleh pengendaranya dimain-mainkan gasnya saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali," kata Richard dalam keterangannya.
Mendengar suara tersebut, sejumlah anggota yang sedang bermain voli lantas keluar gerbang dan melihat rombongan pemotor berknalpot brong sudah melewati depan Markas Kompi B.
Namun, beberapa saat kemudian, kembali melintas dua pemotor dengan knalpot brong yang sedang memain-mainkan gas sepeda motornya.