Sementara di dua lokasi lainnya, yakni kantor kas sebuah bank di Godong, Grobogan, dan di kantor Samsat Ungaran, Kabupaten Semarang mereka gagal.
"4 kali beraksi, 2 kali berhasil dua kali gagal. Di Samsat Ungaran mereka gagal karena gas yang untuk ngelas habis. Kemudian di Godong mereka merasa ada yang melihat aksi mereka jadi dibatalkan," tuturnya.
Baca Juga:
Nekat Bobol ATM di Pagi Buta, Oknum Polisi di Sumsel Diciduk
Bawa Truk dan Berlatih Mengelas Besi
Komplotan ini terbilang cukup terlatih. Mereka bahkan membawa truk untuk menutupi diri saat menjebol tembok. Sebelum beraksi mereka latihan mengelas besi.
"Mereka ini cukup terlatih, modusnya menjebol tembok dan membongkar mesin ATM dengan las. Sebelum beraksi mereka latihan dulu mengelas besi," sebut Djuhandani.
Baca Juga:
Waspada! Skimming ATM Kian Marak, Bagaimana Menghindarinya?
Tak hanya itu, keenam pelaku juga berbagi peran. Tersangka Maskur bertugas untuk menyediakan alat las, dan membobol tembok dengan upah Rp 13 juta.
Sementara, tersangka Asep bertugas untuk merusak mesin ATM dan ikut menjebol tembok. Atas tugasnya ia memperoleh bagian Rp 25 juta.
"Lalu tersangka Munajdat bertugas untuk menentukan lokasi dan mendapat bagian Rp 23 juta. Tersangka Asri, Suyadi dan Abdul Rozak berperan mengawasi situasi dengan bagian Rp 13 juta," terangnya.