Tiba-tiba, kata DS, Kapolres Bolmut mendekat lalu memeluk dirinya dari arah belakang.
"Ditunjuk bagian badan saya sambil berkata 'masih berlemak', setelah itu bapak kapolres tiba-tiba langsung memeluk saya dari belakang. Sehingga pada saat itu saya sangat takut," tuturnya.
Baca Juga:
Lamanya Proses Hukum Dugaan TPKS di Meja Kepolisian, YLBH-KIP Minta Polda Papua Barat Daya Segera Tetapkan YS Sebagai Tersangka
Tak hanya itu, AKBP AA sempat ingin mencium Bripda DS, tetapi tindakan tersebut ditolak oleh DS dengan menahan badan Kapolres Bolmut.
"Bapak kapolres menarik kepala saya untuk mencium saya, tetapi saya menolak. Setelah itu, beliau memegang dan mengelus tangan saya dan meminta saya untuk tidak menceritakan kejadian tersebut ke siapa-siapa," jelasnya.
Setelah keluar dari ruangan itu, Bripda DS bertemu dengan ajudan Kapolres Bolmut, Briptu Jofi Gerungan. DS pun menceritakan kejadian tersebut ke rekan kerjanya di Polres Bolaangmongondow Utara itu.
Baca Juga:
Viral, Oknum Pejabat Asisten di Raja Ampat Diduga Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Kandung
"Arahan Jofi Gerungan untuk bersabar saja, tetap bekerja profesional, dan dia (Jofi) akan berusaha melindungi agar saya tidak banyak waktu dipanggil bapak kapolres sendiri," ujarnya.
Kejadian kedua
Pada 12 Agustus, Bripda DS kembali mendapatkan panggilan dari AKBP AA untuk masuk ke dalam ruangannya. Peristiwa pelecehan seksual pun kembali dialami oleh DS.