"Dan di siku tangan kanan terdapat luka. Kemudian terdapat luka melepuh di bagian jari tangan dan kaki dan setelah dimiringkan badan jenazah kemudian mengeluarkan air seni," imbuhnya.
Hotman lantas meminta kepada Kapolda dan Propam Polda Jambi untuk turun tangan langsung menyelidiki kasus tersebut.
Baca Juga:
Kasus KDRT Sharon Milan, Hotman Paris Minta Kapolda Jatim Beri Atensi
Sempat Telepon Sebelum Meninggal
Melansir Detik Sumbagsel, pada hari yang sama saat ia meninggal dunia, AH sempat menelepon orang tuanya mengaku akan memberikan kejutan.
Melalui sambungan telepon AH tidak menceritakan ada masalah di ponpes. Orang tua pun tak menaruh curiga.
Baca Juga:
Korban KDRT Banyuwangi, Hotman Paris Akan Temui di Jakarta Pekan Ini
"Saya ada kejutan kata anaknya. Kejutan apa? Mungkin bapaknya merasa kejutan dia dapat nilai (bagus) atau apa. Jadi nggak dihiraukan sama bapaknya," ujar pengacara korban dari Tim Hotman Paris, Orde Prianata mengutip Detik.
Namun, pada malam harinya sang ayah diberitahu tetangganya melalui telepon kalau ada santri yang meninggal dunia.
Ayah korban pun terkejut mencari tahu dengan menghubungi guru korban, namun berulang kali teleponnya tidak diangkat. Tak lama, guru korban menelepon memberi kabar bahwa anaknya meninggal dunia di loteng gedung pesantren.