"Konpers (konferensi pers) pertama itu kan diserang, setelah lihat video faktanya ini bolak-balik, jadi ini yang kami sayangkan. Dari awal harus tahu pasti dulu," tegas Subambang.
Adapun hingga kini motor hitam yang dibawa Gamma saat pamit hendak latihan silat itu masih ditahan polisi beserta barang bukti lainnya seperti tas, dompet, dan handphone. Subambang meminta polisi untuk membuka semua bukti.
Baca Juga:
Anggota Komisi III DPRD Palangka Raya Harap Semua Guru Berstatus Sarjana, Bukan Diploma
"Ada kejanggalan, antara perkelahian dengan penembakan, tempatnya beda. Tabes juga memojokkan korban, seolah-olah divonis pelakunya," kata Subambang.
"Siapa yang ajak? (jawabannya) Gamma. Siapa yang beli senjata? Gamma. Kayak disetel lah. Ini yang perlu kami perjelas dengan harapan bisa meluruskan berita itu," kata dia.
Terkait sepeda motor tersebut, Kabid Humas Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Pol Artanto meminta masyarakat untuk tak berasumsi macam-macam dan menunggu proses persidangan, termasuk sidang etik. Ia mengatakan, seluruh kejanggalan nantinya bisa dilihat dalam sidang tersebut.
Baca Juga:
Ketua Komisi III DPRD Palangka Raya Minta Pemerintah Pastikan Kualitas Makanan Bergizi Gratis
"Nanti ita lihat ya di proses persidangan seperti apa, kita jangan mengasumsi-asumsi, kita lihat aja proses perkembangannya," tuturnya, Rabu (4/12).
"(Soal Vario merah milik siapa dan bukti pembelian sajam?) Nanti kita lihat di proses sidang ya, nanti akan terbuka semuanya di sana, bahkan terlihat semuanya," imbuh Artanto.
Namun, sidang etik untuk terduga pelaku penembakan Gamma (17), Aipda Robig batal digelar di Polda Jateng pada Rabu ini. Terkait batalnya sidang itu, Artanto kemudian mengatakan sidang etik akan segera digelar jika penyidik telah mengumpulkan seluruh bukti pelanggaran yang dilakukan Aipda Robig.