“Anak ini tidak hanya diperkosa, tapi juga dipaksa melakukan aktivitas seksual menyimpang bersama pelaku dan ibunya. Ini trauma luar biasa yang akan membekas seumur hidup bagi korban,” kata Dwi Tuti.
Kasus ini terungkap setelah HN melarikan diri ke Manokwari dan melaporkan ke Paguyuban Sunda di Kabupaten Manokwari.
Baca Juga:
Pencarian Iptu Tomi Marbun di Sungai Rawara Berujung Penembakan Ketua Komnas HAM Papua
“Kami awalnya mendapat laporan tentang seorang perempuan yang dianiaya pacarnya dan melarikan diri ke Manokwari. Setelah ditelusuri, kami temukan bahwa anaknya yang masih di bawah umur telah menjadi korban kekerasan seksual dan sedang mengandung,” jelas Dwi Tuti.
Dwi mendesak Polres Teluk Bintuni untuk bekerja lebih maksimal dalam mengejar dan menangkap pelaku.
Ia menilai kasus ini bukan hanya kejahatan seksual terhadap anak, tetapi juga mengandung unsur penyimpangan orientasi seksual yang sangat mengkhawatirkan.
Baca Juga:
Hilang Saat Kejar KKB di Teluk Bintuni, Iptu Tomi dalam Pencarian
“Saya tidak ingin ada lagi anak-anak lain yang menjadi korban pelecehan atau kekerasan seksual. Kita harus menjaga anak-anak kita bersama karena mereka adalah generasi penerus bangsa,” pungkasnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.