Meski sempat mendengar desas-desus mengenai Abdussalam yang dikenalnya, Endang tak lagi bertemu dengan panji hingga beranjak tua dan merantau ke Jakarta dan akhirnya tinggal di Indramayu mengajar pencak silat.
Setelah menetap di Indramayu, Endang menyaksikan pembangunan Al Zaytun. Namun ia tidak menyangka bahwa Panji Gumilang yang mendirikan Al Zaytun adalah seseorang yang dulunya ia kenal.
Baca Juga:
Peringati HSN 2024, Pjs Bupati Labuhanbatu Utara Serahkan Karpet Masjid ke Pondok Pesantren
Sejak Ponpers Al Zaytun berdiri di sekitar 1996, Endang mengaku tak pernah menginjakkan kaki di sana. Hal itu pun hampir dirasakan oleh tetangga sekitarnya.
Namun di awal beroperasinya ponpes yang terlihat jelas dari rumah Endang itu, warga mengaku sempat menerima daging kurban dan beras saat hari-hari besar.
"Jangankan tiga kali, satu kali pun nginjak Al Zaytun enggak pernah cuman istri saya pernah jalan-jalan pada waktu dulu, beras sama daging Raya Agungan (Hari Raya Idul Adha) ya Muharaman, lah. Waktu itu semua warga ya anyar-anyar mah tapi sekarang mah out," ujar dia.
Baca Juga:
Civitas Akademika UNG Gelar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H di Masjid
Nama Panji Gumilang belakangan ini kembali ramai diperbincangkan. Ia dituduh telah menyebarkan ajaran agama yang menyimpang di Pondok Pesantren Al Zaytun.
Namun sampai dengan saat ini belum ada tanggapan dari Panji terkait tuduhan tersebut.
Dalam khutbah Iduladha 1444 Hijriah di lingkungan pesantren mengutip potongan ayat Al- Quran surat Al-Baqarah ayat 124 dan As-Surah ayat 13 yang dirujuk sebagai tuntunan dalam beragama. Ia lalu menyinggung pemimpin di Indonesia yang seharusnya tidak mencaci hingga menjelekkan umat beragama.