Setelah melalui tahapan tersebut, mahasiswa akan menerima hasil pemeriksaan yang terekam langsung di medical record. Hasil pemeriksaan ini berupa keterangan dari dokter apakah mahasiswa tersebut memerlukan tindakan lebih lanjut atau tidak.
Tindakan lanjut yang dimaksud adalah pemeriksaan laboratorium darah, rontgen, konsultasi dengan psikolog, atau pemeriksaan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan.
Baca Juga:
Pertamina Goes to Campus 2025 Siap Jelajahi Lebih dari 10 Kampus Ternama Indonesia
Mahasiswa Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik UI, Nadine mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, waktu pemeriksaan yang fleksibel dan dapat dipilih sangat membantu mahasiswa baru yang memiliki jadwal kegiatan cukup padat.
“Kegiatan ini sangat well organize sehingga tidak ada antrean yang menjalar. Tenaga kesehatan memberi arahan yang jelas dan melakukan pemeriksaan dengan cekatan, mulai dari pengukuran tensi, berat badan, dan tinggi badan, serta pengecekan kesehatan mata,” ujar dia, Selasa (25/7/2023).
Kegiatan pemeriksaan kesehatan akan diikuti oleh lebih dari 9.000 mahasiswa baru. Klinik Satelit memastikan bahwa seluruh mahasiswa baru akan mengikuti pemeriksaan ini dengan kuota sebanyak 1.000 mahasiswa per harinya.
Baca Juga:
Gali Potensi Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, Universitas Indonesia Gelar FGD SDGs di Kepulauan Seribu
Klinik Satelit juga akan memberikan kartu Pembatasan Aktivitas Fisik (PAF) bagi mahasiswa yang memiliki kondisi kesehatan tertentu selama pelaksanaan kegiatan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK).
Dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini, Dr. Dhanasari berharap data kesehatan mahasiswa dapat termonitor dengan baik sehingga apabila ada masalah kesehatan, dapat segera tertangani.
“Dalam usaha UI untuk menciptakan lingkungan kampus sehat, kami mengharapkan kesadaran dari para mahasiswa untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dan berkoordinasi dengan baik agar UI, khususnya Klinik Satelit, dapat terus memantau kondisi kesehatan seluruh mahasiswa UI,” tutupnya.