WahanaNews.co | Sebuah video, menampilkan oknum polisi wanita
(polwan) yang menjabat Kepala Unit (Kanit) Narkoba Polres Mesuji, Lampung, sedang
asyik nyabu, viral di media sosial.
Salah
satunya, video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @peristiwa_sekitar_kita pada Jumat (20/11/2020).
Baca Juga:
Kapolri Mutasi 702 Personel: 10 Jenderal Lengser, 3 Polwan Jadi Kapolres Baru
Dalam
video tersebut, oknum polwan terlihat mengenakan baju kaos hitam dan celana
biru, sedang menghisap narkoba jenis sabu, sambil mengobrol bersama rekan
perempuannya.
Hingga
hari ini, Sabtu (21/11/2020) siang, unggahan video tersebut telah
dilihat lebih dari 2.000 kali.
Selain
akun tersebut, video serupa juga dibagikan oleh akun Instagram @infolampung_ pada hari yang sama.
Baca Juga:
Jaga Semangat Kekeluargaan dan Kebersamaan, Polres Sibolga Kunjungi Purnawirawan dan Warakawuri Polri
Sejumlah
warganet yang melihat video tersebut menunjukkan respons yang beragam.
Penjelasan
Polda Lampung
Mencari
tahu kebenaran informasi tersebut, wartawan menghubungi menghubungi Kabid Humas Polda
Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.
Pandra
mengatakan, perempuan yang terekam hingga viral ketika asyik nyabu tersebut
memang benar oknum anggota dari Polres Mesuji.
Dia
juga membenarkan bahwa oknum polwan tersebut sebelumnya menjabat sebagai Kanit
Satnarkoba Polres Mesuji.
Namun,
kata Pandra, pihaknya telah mencopot oknum polwan tersebut dari jabatannya.
"Oknum
polwan yang berinisal D itu sudah dicopot, atau bahasanya adalah sudah
dinonaktifkan dari jabatan dia," kata Pandra, saat dihubungi wartawan, Sabtu
(21/11/2020).
"Kemudian,
kami melimpahkan perkara ini untuk dilakukan pemeriksaan melalui Bid Propam
Polda Lampung," lanjutnya.
Terus
Didalami
Pandra
mengungkapkan, pemeriksaan terus dilakukan secara maraton untuk mendalami
secara menyeluruh kejadian yang menghebohkan masyarakat itu.
Menurut
Pandra, perbuatan melanggar hukum tersebut pasti ada sebab dan akibatnya. Hal
itu yang saat ini masih diselidiki polisi.
"Pasti
ada sebab dan akibatnya. Mungkin karena pergaulannya, mungkin karena beban
pekerjaannya yang berat atau yang lainnya. Ini yang sedang kita dalami,"
ujar Pandra.
Pandra
juga menyatakan, lingkungan pekerjaan oknum polwan ini yang rentan akan barang
haram tersebut, juga bisa menjadi faktor berikutnya.
"Namanya
seseorang berada di lingkungan yang sangat rentan ya, contohnya saja tenaga
kesehatan yang kesehariannya bekerja di rumah sakit, kan mereka juga rentan
terkena Corona. Ibaratnya seperti itu," lanjutnya.
Anggota
Berprestasi
Lebih
jauh Pandra mengatakan, oknum polwan tersebut menurutnya memiliki prestasi dalam mengungkap
banyak kasus narkoba.
Karena
itu, pihaknya akan menyelidiki, mengapa yang bersangkutan bisa
menjadi pemakai narkoba.
"Sebenarnya,
banyak prestasi dari dia dalam pengungkapan-pengungkapan kasus. Nah, ini
yang sedang kita dalami, bagaimana keseharian dia dan lain sebagainya," kata
Pandra.
"Maka
dari itu, penyelidikannya harus secara komprehensif, tidak hanya memberikan
penghukuman saja tanpa diselidiki sebab dan akibatnya," imbuh dia. [qnt]