Jakarta Wahana News, Pemerintah memandang serius persoalan berkembangnya
paham radikalisme, terorisme, dan politik identitas di masyakarat, yang bahkan
sudah menyusup luas ke lingkungan pendidikan, aparat sipil negara, dan bahkan
kalangan TNI dan Polri.
Pernyataan ini disampaikan Kepala
Staf Kepresidenan Moeldoko saat menerima Forum Ormas Katolik di Bina Graha,
Kantor Staf Presiden, Jum"at, 5 Juli 2019.
Baca Juga:
KSP Kawal Kasus Pembakaran Rumah Wartawan Rico Pasaribu
"Kalau bicara isu radikalisme,
terorisme dan politik identitas, suara saya selalu tinggi. Saya tak pernah
kendor dan betul-betul serius menangani isu ini. Jangan sampai Indonesia berada
pada "point of no return" dan kita meninggalkan warisan yang buruk pada ada
anak cucu kita," kata Moeldoko.
Panglima TNI 2013-2015 ini
menegaskan, kita harus bekerja keras, dan menaruh "alert" tinggi pada
berkembangnya paham-paham tersebut, di antaranya dengan penekanan pada
penguatan nilai-nilai kebangsaan.
"Ini situasi yang tak mudah. Menjaga
demokrasi, tapi juga memperhatikan stabilitas agar tak kemudian jadi anarkis,"
kata Moeldoko.
Baca Juga:
Moeldoko Bantah Ada Arahan dari Istana Agar KPK Proses Hasto PDIP
Dalam kesempatan ini, mantan Wakil
Gubernur Lemhanas ini menyampaikan rasa terimakasih kepada berbagai organisasi
kemasyarakatan, termasuk ormas Katolik, yang giat mendengungkan nilai-nilai
kebangsaan.
"Saya tidak sangsikan teman-teman
ormas Katolik punya semangat luar biasa dalam hal ini. Mari tumbuhkan kesadaran
bersama di tingkat antar rumput untuk memerangi kebangkitan politik identitas
dan intoleransi," kata Moeldoko.