WAHANANEWS.CO, Jakarta - Mantan Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Tbk, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, akhirnya angkat suara terkait terungkapnya skandal korupsi besar di tubuh Pertamina yang menyeret sejumlah petingginya.
Ahok menyoroti tiga tersangka utama dalam kasus ini, yakni Riva Siahaan, Maya Kusmaya, dan Yoki Firnandi.
Baca Juga:
Ahok Diperiksa Hampir Delapan Jam, Bilang Kaget Ada Penyimpangan di Perusahaan
Ia mengungkapkan keheranannya bagaimana ketiga orang tersebut masih bisa menduduki jabatan strategis di PT Pertamina Patra Niaga meskipun sudah menunjukkan berbagai indikasi penyimpangan sejak lama.
Kasus mega korupsi ini berkaitan dengan tata kelola minyak mentah dan produksi kilang yang merugikan negara hingga Rp193,7 triliun.
Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus ini.
Baca Juga:
Kejagung Dalami Peran Ahok di Kasus Pertamina yang Diduga Tahu Adanya Korupsi
Ahok mengaku selama menjabat sebagai Komisaris Utama, ia sering menegur Riva, Maya, dan Yoki dalam setiap rapat.
Namun, mereka kerap mengabaikan instruksinya. "Mereka ini kalau dimarahi paling pintar. Dimarahi cuma diam, ngeyel, tapi tetap tidak dikerjakan. Minggu depan datang, masalah yang sama terulang lagi," ungkap Ahok, dikutip dari Tribunnews, Senin (1/3/2025).
Ia juga menyinggung keterlambatan implementasi pembayaran non-tunai di SPBU. Menurut Ahok, sejak empat tahun lalu ia sudah meminta agar sistem pembayaran menggunakan aplikasi MyPertamina diterapkan secara luas, tetapi hingga kini transaksi tunai masih mendominasi.