Di hari-hari
berikutnya, ketika terkuak bahwa dana yang katanya hendak disumbangkan itu
belum juga terlaksana, maka bagai gelombang yang berbalik arah berhamburanlah
"caci maki", sumpah serapah dan minimal memunculkan kebingungan yang
mempertanyakan tentang bagaimana hal itu bisa terjadi.
Di sini
saya tidak hendak masuk ke dalam hiruk pikuk kontroversi fenomena Akidi Tio ini.
Baca Juga:
Kapolri Copot Kapolda Sumsel
Saya
hanya hendak mengajak melihatnya dari perspektif "Indonesia Maju", melihat dari
sudut pandang "wawasan kebangsaan".
Tidak
memerlukan kepastian tentang kebenaran berita sumbangan sebesar Rp 2 triliun
bagi penanggulangan pandemi Covid-19 yang tengah kita hadapi bersama.
Akan
tetapi berita sumbangan fantastis itu sebenarnya telah membangunkan kesadaran
kita semua bahwa dalam menghadapi pandemi Covid-19 kita sebenarnya butuh
"kebersamaan".
Baca Juga:
Kasus Akidi Tio: Didesak Copot Kapolda Sumsel, Ini Respons Polri
Tidak
hanya Indonesia, akan tetapi dunia memang tengah berhadapan dengan masalah
super sulit yang harus dihadapi bersama-sama.
Kita
disadarkan tentang betapa kegotongroyongan, dalam hal ini solidaritas antar
sesama harus dibangun bila kita hendak cepat menyelesaikan masalah besar
pandemi Covid-19 ini.
Dengan
situasi dan kondisi seperti yang tengah kita hadapi bersama, kiranya tidak ada
pilihan lain bila kita ingin sukses keluar dari kesulitan maka kita harus
bersatu padu menghadapinya.