WahanaNews.co | Aksi demontrasi di depan Sirkuit Mandalika yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan membakar ban, Selasa (8/2), dilakukan oleh ratusan pemuda yang tergabung Karang Taruna Indonesia Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Aksi itu sebagai bentuk protes kepada PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) maupun Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang tidak melibatkan pemuda setempat dalam hal pekerjaan ajang MotoGP Mandalika.
Baca Juga:
Kasus Pelecehan Seksual di Lombok, Agus Difabel Jalani Sidang Perdana
Seperti dilansir Antara, massa aksi membakar ban di tengah jalan, sehingga arus lalu lintas sempat macet beberapa saat. Selanjutnya massa aksi berangkat menuju Kantor ITDC untuk menyampaikan aspirasinya.
"Kami akan tetap melakukan protes, kalau kami tidak dilibatkan dalam ajang MotoGP Mandalika ini," kata Srianom dalam orasinya di Praya, Selasa.
Ia mengatakan, sebagian petugas Marshall memang merupakan pemuda Pujut, namun masih banyak kegiatan lain yang bisa dilakukan oleh ITDC dalam memberdayakan masyarakat lokal.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pertamina Jadi Daya Tarik Wisatawan di Pertamina Grand Prix of Indonesia 2024
"Kami merasa kecewa kepada ITDC yang selama ini tertutup, tidak mau terbuka kepada masyarakat lokal," katanya pula.
"Kami merasa kecewa kepada ITDC yang selama ini tertutup, tidak mau terbuka kepada masyarakat lokal," katanya pula.
Ketua Karang Taruna Desa Ketara Vena Supriadi mengatakan para Marshall yang dipekerjakan dalam ajang MotoGP Mandalika itu hanya diberikan gaji Rp400 ribu, dan mereka bekerja selama dua minggu.