Salah satu isinya
menetapkan target produksi 600 ribu unit mobil listrik dan 2,45 juta unit
sepeda motor listrik pada 2030.
Pemerintah bakal
membantu target itu dengan membeli bertahap lebih dari 531 ribu unit (mobil dan
motor listrik) sebagai kendaraan dinas hingga 2030.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Buka Suara, Soal Tudingan AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel RI
Pada tahun ini, Kemenperin mengungkap, pemerintah akan membeli 13 ribu unit mobil listrik
dan nyaris 40 ribu motor listrik sebagai kendaraan dinas.
Sejauh ini, baru satu produsen otomotif yang menyatakan bakal
memproduksi mobil listrik murni mulai 2022 di Indonesia, yaitu Hyundai.
Selain itu, berbagai produsen juga telah berkomitmen
memproduksi mobil hybrid mulai tahun depan, dan mulai menanamkan investasi triliunan rupiah.
Baca Juga:
Balai Kemenperin di Makassar Dukung Pemerataan Ekonomi Wilayah Timur
Toyota berjanji
memproduksi 10 model hybrid hingga 2024, dimulai dari Innova Hybrid pada 2022.
Suzuki akan memproduksi Ertiga Mild Hybrid pada 2022 dan XL7 Mild Hybrid pada 2023, sementara
Mitsubishi ingin memproduksi Xpander
Hybrid pada 2023.
"Arahnya menuju green economy sudah sangat jelas. Pasar dunia akan mengarah pada green product,
terutama yang low carbon, resources efficient, dan socially inclusive. Demikian halnya dengan digital
economy. Sekali lagi, kuncinya adalah teknologi," ujar
Jokowi.
[qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.