WahanaNews.co | Masuknya lebih banyak investasi diperlukan untuk dapat meningkatkan daya saing
pertanian dalam negeri.
Sebuah sektor yang terbukti mampu terus tumbuh selama pandemi
dan menyimpan banyak potensi untuk dikembangkan, baik dalam pemenuhan kebutuhan
domestik maupun dalam meningkatkan ekspor.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
"Pemerintah perlu lebih terbuka terhadap investasi pada sektor ini, dan fokus pada pengembangan kapasitas petani, mekanisasi pertanian, penggunaan bibit unggul, dan perbaikan infrastruktur," jelas Peneliti Center for Indonesian Policy Studies
(CIPS),
Indra Setiawan.
Masuknya investasi, termasuk
investasi asing, juga akan membantu menjadikan sektor pertanian resilien dan berkelanjutan
melalui pendanaan riset dan pengembangan, teknologi, maupun pengembangan
kapasitas sumber daya masyarakat.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai ekspor sektor pertanian pada bulan Juni 2021 naik sebesar 33,04 persen (Month-to-Month) atau sebesar 15,19 persen secara Year-on-Year.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
Ekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah menjadi
penyumbang utama kenaikan ekspor pertanian.
Kenaikan tersebut meningkatkan kontribusi ekspor non-migas secara nasional, yaitu sebesar 94,35 persen dari total nilai
ekspor Juni 2021 yang mencapai 18,55 miliar dollar, atau naik sebesar 9,52 persen jika dibandingkan
dengan ekspor pada Bulan Mei 2021.
"Pengesahan UU Cipta Kerja membuka peluang pada
peningkatan penanaman modal asing di sektor pertanian," kata Indra.