WahanaNews.co | Anggota Komisi III DPR RI Jazilul Fawaid menyesalkan kejadian penyiksaan di lapas yang terus berulang. Ia menilai kejadian itu sebagai bukti lemahnya kedisiplinan dan pengawasan kepada pegawai lapas.
Terbaru, Komnas HAM menemukan dugaan tindakan penyiksaan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Narkotika Kelas II A Yogyakarta.
Baca Juga:
48 Napi Berisiko Tinggi dari Jatim Dipindah ke Nusakambangan
"Terulangnya kejadian seperti ini bukti lemahnya disiplin dan pengawasan pegawai lapas," tegas Jazilus kepada wartawan, Rabu (9/3).
Jazuilul mendorong Kementerian Hukum dan HAM dan pihak lapas meningkatkan pengawasan dengan menggunakan teknologi yang canggih. Dengan begitu, semua kegiatan dalam lapas terpantau dan menghindari penyalahgunaan wewenang.
"Gunakan teknologi yang canggih untuk pengawasan dan disiplin agar semua terpantau dan tidak ada penyalahgunaan,” tegas politisi PKB ini.
Baca Juga:
Bersih-bersih di Lapas Sumedang, Petugas Gabungan Gencar Sita Barang Terlarang
Dia juga meminta agar petugas lapas yang melakukan penyiksaan diberi sanksi berat. Di sisi lain, korban penyiksaan juga dipulihkan jiwanya.
“Berikan sanksi yang berat bagi pelanggar disiplin yang perilakunya melampau batas kemanusiaan. Investigasi pelakunya dan pulihkan kejiwaan korbannya," imbuhnya.
Jazilul menilai, Kemenkumham tak cukup hanya menyampaikan permohonan maaf kepada warga binaan. Permohonan maaf saja tidak lantas membuat perkara ditutup dan dianggap selesai.