Kemudian, yang kedua, Projobs, di mana lapangan kerja dibuka seluas-luasnya.
Lalu, yang ketiga, yakni Pro-Poor, di mana ketika itu kaum miskin diklaim banyak dibantu dengan berbagai program, salah satunya Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Baca Juga:
Adian Sebut PDIP Masih Kaji Peluang Ikut PKS Usung Anies di Pilkada Jakarta
"Pro-Poor kaum miskin dibantu itulah mengapa ada subsidi ada BLT, bukan untuk menghambur-hamburkan uang," kata AHY.
Ia mengatakan, ketika rezim SBY, program BLT banyak dihina dan diremehkan.
Program tersebut dianggap hanya untuk menghambur-hamburkan uang.
Baca Juga:
Buku Catatan Hasto PDIP Disita KPK, Adian Napitupulu Mengaku Heran
"Dulu dihina-hina BLT kita, 'apa itu BLT, hanya untuk menghambur-hamburkan uang negara?' Dibilang kita tak punya cara lain. Padahal, itulah cara yang bijaksana untuk membantu rakyat miskin, betul?" ujar AHY.
Ia lantas membandingkan program BLT yang kekinian diterapkan oleh pemerintahan Jokowi.
AHY mengaku tak akan mempermasalahkan hal itu, lantaran justru merasa senang kebijakan bagus bisa dilanjutkan.