"Dan berkali-kali saya jelaskan, dan kembali saya jelaskan di depan KWI bahwa saya menganut keyakinan bahwa apa pun yang terjadi yang paling penting adalah persatuan dan kerukunan di antara seluruh rakyat Indonesia. Terutama yang harus dipelopori, diberi contoh oleh para elite, para pemimpin-pemimpin Indonesia," kata Prabowo.
"Kami sangat berterima kasih, kesempatan ini dan kami selalu akan mengutamakan nilai-nilai kami yang kami pegang teguh, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika," tambahnya menjelaskan.
Baca Juga:
Prabowo Bahas Kondisi Gaza dalam Pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah II
Kardinal Suharyo mengatakan pihaknya menyampaikan harapan kepada Prabowo mengutamakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Harapannya pasti, tadi saya juga menyampaikan kepada Bapak Prabowo, kami sebagai bagian dari gereja Katolik bagian hierarki, wilayah kami adalah iman tidak yang lain. Nah berdasarkan inspirasi iman itu mendorong seluruh umat Katolik khususnya untuk dalam fungsi dan peranan yang berbeda-beda berjuang untuk kebaikan bersama. Rumusannya tadi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia melalui pilihan-pilihan politik yang bisa berbeda-beda," kata Kardinal Suharyo.
Kardinal Suharyo mengatakan para pimpinan gereja tidak akan berpihak dalam kontestasi pilpres karena menurutnya, peran pemersatu yang dipegangnya bisa hilang.
Baca Juga:
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Mantan PM Turki di Kemhan
"Jadi dalam gereja Katolik pilihan politik itu macam-macam kami pimpinan-pimpinan gereja tidak boleh berpihak karena tugas kami adalah mempersatukan. Nanti kalau berpihak lalu fungsi pemersatu itu hilang," katanya.
"Kami akan mendukung siapa pun yang akan terpilih lewat proses yang memang sudah diatur oleh undang-undang," tutup Kardinal Suharyo.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.