WahanaNews.co | Sebagai tindak lanjut kunjungan kerja ke NTB pekan
lalu,
Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, menggelar rapat koordinasi
(rakor) antara DPD RI, Menteri
PUPR, Gubernur NTB, dan ITDC.
Rakor dimaksud untuk memastikan pembangunan Sirkuit Mandalika dan fasilitas
pendukungnya dapat terbangun sesuai jadwal.
Baca Juga:
ReJO Pro Gibran Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Sultan Nadjamuddin jadi Ketua DPD RI
"Rakor ini penting, mengingat event MotoGP yang rencana digelar
di bulan Oktober 2021, pihak Dorna sebagai lisensor akan datang ke Indonesia
dua kali. Pertama di bulan Februari untuk melihat progress pembangunan Sirkuit,
dan kedua, di bulan Juni untuk menentukan kelayakan Sirkuit dan fasilitas
pendukungnya," tandas LaNyalla,
membuka rakor.
Rakor yang digelar
di rumah jabatan Ketua DPD RI itu diikuti
Menteri PUPR, M Basuki Hadimoeljono; Gubernur NTB, Zulkieflimansyah; Dirut ITDC, Abdulbar M Mansoer; Ketua Umum KADIN NTB, Faurani; serta
sejumlah pejabat eselon I Kementerian PUPR dan para Kadis Pemprov NTB.
Sementara Ketua DPD didampingi Ketua Komite III, Sylviana Murni, dan Wakil Ketua Komite II, Bustami Zainudin, dan Senator dapil NTB, Sukisman.
Baca Juga:
Waketum SAPMA Pemuda Pancasila Terpilih Jadi Pimpinan MPR RI Mewakili DPD, Ini Harapannya
Ditambahkan La Nyalla,
di tahun 2021,
Indonesia mempunyai dua event
internasional sport tourism, yaitu
Piala Dunia Sepakbola U-20 dan MotoGP Series di Mandalika.
"Untuk event Piala Dunia U-20, FIFA sudah selesai melakukan
verifikasi stadion. Di Jakarta, Palembang, Surabaya, Solo, dan Bali. Nah, sekarang tinggal Sirkuit Mandalika. Makanya harus
dipastikan lulus verifikasi dari Dorna," imbuhnya kepada wartawan.
Sementara itu, Gubernur NTB, dalam paparannya, menyampaikan beberapa hal yang mendesak untuk
direalisasikan kepada Kementerian PUPR, terkait konektivitas dan infratruktur
Mandalika.
Di antaranya peningkatan jalan akses dari Pelabuhan Gili Mas
menuju Mandalika, penambahan jalur jalan akses MotoGP dan penyediaan air baku
Mandalika.
"Selain itu, ada dua pembangunan kawasan penunjang sebagai
potensi ekonomi yang bisa dimaksimalkan. Yaitu pembangunan jalan daerah
potensial di Kabupaten Sumbawa dan pengembangan infrastruktur di Kabupaten Bima
ke Labuan Bajo," urai Zulkieflimansyah.
"Karena ini bisa untuk sport
tourism kalau kita menggelar event sepeda Tour De Labuhan Bajo - Sape - Bima - Mandalika,"
tambah Gubernur Zulkieflimansyah.
Menanggapi beberapa usulan dan masukan terkait Mandalika, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono meyakinkan bahwa
anggaran untuk Mandalika yang sudah dipatok pemerintah sebesar Rp 1,7 trilyun
tidak dialihkan dan tidak terkena refocusing.
"Memang agak melambat karena pandemi saja. Anggarannya ada dan
aman. Jadi tinggal dipercepat kerjanya saja," kata Basuki.
Sementara menyangkut usulan dari Gubernur terkait peningkatan
kawasan pendukung dan konektivitas, Kementerian PUPR akan memperhatikan dan mengalokasikan. [qnt]