Lebih lanjut, Syafrie menjelaskan bahwa Kemenhan saat ini telah memiliki jaringan kerja sama internasional yang dapat dimanfaatkan dalam pengadaan bahan baku obat, termasuk dengan India.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPOM Taruna Ikrar menekankan pentingnya keterpaduan antara ketahanan pangan dan farmasi sebagai bagian dari pertahanan nasional.
Baca Juga:
Dikira Aman, 9 Obat Herbal Ini Ternyata Mengandung Zat Kimia Mematikan
Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dari sisi biodiversitas yang belum dimaksimalkan.
Dari sekitar 30.000 spesies tumbuhan yang memiliki khasiat obat di Indonesia, sejauh ini baru sekitar 17.000 yang digunakan dalam bentuk jamu.
Dari jumlah tersebut, 78 telah berstatus sebagai obat herbal terstandar, sementara 21 lainnya telah diakui sebagai fitofarmaka.
Baca Juga:
Jamu Oplosan Berisi Obat Kimia Disita BPOM, Ribuan Produk Tak Layak Edar
Kedua lembaga tersebut sepakat bahwa pengembangan industri farmasi pertahanan bukan hanya kebutuhan militer, tetapi bagian penting dari strategi menjaga kedaulatan negara di sektor kesehatan dan menjamin kesejahteraan rakyat.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.