“Mengungsi 87.680 jiwa,” ujar Muhari.
Selain itu, 41 bencana itu mengakibatkan 869 rusak, dengan rincian 130 rumah mengalami rusak berat, 111 rusak sedang dan 628 rusak ringan.
Baca Juga:
Aset PLN Dicuri Saat Banjir, ALPERKLINAS: Ini Bukan Waktunya Memancing di Air Keruh
Kemudian, 7 fasilitas dilaporkan rusak dengan rincian 3 fasilitas pendidikan, 3 fasilitas peribadatan, dan 1 fasilitas kesehatan.
“1 kantor rusak, 3 jembatan rusak,” tutur Muhari.
BNPB melaporkan, sebanyak 3.461 bencana terjadi di Tanah Air sepanjang 2022, terhitung sejak 1 Januari hingga 25 Desember.
Baca Juga:
Pemulihan Listrik Sumatera: ALPERKLINAS Apresiasi Gerak Cepat dan Kepedulian PLN Indonesia Power
Meski demikian, banyak laporan bencana di daerah yang belum dikompilasikan.
Muhari menuturkan, 3.461 kejadian itu didominasi oleh bencana hidrometeorologi yakni banjir 1.493 kejadian, 1.033 cuaca ekstrem, 628 tanah longsor.
Kemudian, 250 peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla), 28 gempa bumi, 24 gelombang pasang dan abrasi, 4 kekeringan, serta 1 erupsi gunung berapi.