WahanaNews.co | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi dukungan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI terhadap usulan pemerintah melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait penambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menteri Erick menuturkan, adanya persetujuan DPR tersebut untuk memastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG, hingga tarif listrik yang disubsidi tidak naik.
Baca Juga:
Kanwil DJPb Sulteng: Kinerja APBN hingga Oktober 2024 Alami Pertumbuhan Positif
"Ini bukti negara hadir dan terus berupaya keras, karena tidak ingin membebani rakyat di tengah persoalan pangan dan energi global," kata Menteri Erick saat kunjungan kerja di Medan (20/5).
Maka dari itu, Menteri Erick memastikan Kementerian BUMN bersama pelaku usaha terkait akan fokus menjaga ketahanan energi nasional. Hal ini untuk memastikan keamanan stok energi seiring meningkatnya aktivitas sosial ekonomi masyarakat pasca meredanya kasus harian Covid-19.
"Kami di Kementerian BUMN bersama Pertamina dan PLN akan fokus dalam menjaga ketersediaan energi dan memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," tutupnya.
Baca Juga:
Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun
Sebelumnya, Badan Anggaran DPR menyetujui usulan pemerintah terkait revisi belanja negara pada APBN 2022. Adapun besaran belanja negara pada APBN 2022 menjadi Rp3.106 triliun.
"Perubahan berkonsekuensi pada perubahan pos belanja secara keseluruhan, usulan pemerintah belanja negara menjadi sekitar Rp3.106 triliun," kata Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah dalam Rapat Kerja Banggar dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati di Gedung DPR RI Senayan Jakarta, Kamis (19/5).
Menurut Said, perubahan postur APBN ini karena dipengaruhi oleh naiknya harga minyak mentah dunia. Sehingga subsidi energi makin membengkak. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.